12/12/12

Kids Devotional #3 --Cinta Yesus Itu Manis--

 “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Roma 5:8)

Hari itu Rian, Deven, Justin, dan Jose belajar makanan tradisional Indonesia. Mereka diperkenalkan pada rawon dengan kuah hitam yang berasal dari bumbu istimewa keluwak, juga pada nasi pecel dengan sayuran segar dan bumbu kacang. Makanan selanjutnya adalah rendang. Jika dua makanan pertama berasal dari Jawa Timur, rendang adalah makanan asli Sumatera Barat.

Setelah mempelajari kekhasan masing-masing masakan, anak-anak diminta untuk memilih makanan yang disukai dan juga alasannya. Suara tawa ceria Deven, Justin, dan Jose pecah saat mereka bercerita makanan yang disukai. Namun Ibu Guru Arian tiba-tiba terhenyak saat menyadari Rian menangis di sudut kelas. Dengan lembut Ibu Guru Arian menyapa, "Rian, apa yang membuatmu menangis?" Rian kecil menatap ibu guru dengan mata yang berlinang. "Aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku tidak pernah mencoba semua makanan itu." Ibu guru Arian tersenyum sambil berkata, "Tentu saja. Kamu tidak bisa mengatakan bahwa kamu menyukai atau tidak menyukai sesuatu jika kamu tidak pernah mencobanya." Rian menyeka air mata dengan tangannya yang kecil. Ibu guru berkata lagi, "Kamu boleh tidak menjawab pertanyaan itu sampai disaat kamu sudah mencobanya. Saat itu kamu boleh datang kembali pada ibu guru dan menceritakan pengalamanmu." Rian tersenyum dan langsung menyetujui saran ibu guru
.
Cinta Yesus itu manis. Tapi bagaimana kita bisa menyukainya jika tidak pernah mengalaminya? Yesus selalu mengundang anak-anak untuk datang kepadanya. Ia mau mengajar anak-anak untuk menurut dan menikmati indahnya hidup bersama-sama dengan Dia. Jika kamu belum pernah merasakan manisnya kasih Yesus, datanglah padanya hari ini. Mintalah Yesus untuk menjadi sahabatmu yang paling istimewa. Dan lihatlah betapa kamu akan memilih kasih Yesus sebagai hal termanis yang pernah kamu rasakan. Alasannya karena hanya Yesus yang mampu mengubah duka cita kita menjadi suka cita.

(Maria Soeharto Untuk Anak-anak Kesayangan Kristus)

Tidak ada komentar: