12/10/11

Kids Devotional #2 ---Saat Allah Berlari--

“Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.” (Lukas 15 : 20)

Dennis berlari ke arah Jaden. Setelah berputar-putar sejenak dan tersandung batu yang tidak kelihatan, mereka berpelukan erat layaknya ayah dan anak. Tepukan dan suara tawa anak-anak pecah melihat adegan itu. Itu adalah bagian klimaks parodi singkat yang dibawakan anak-anak kelas 5. Mereka mengisahkan cerita perumpamaan Tuhan Yesus yang terkenal Anak Yang Hilang.

Anak bungsu dalam cerita Anak Yang Hilang telah menyia-nyiakan kepercayaan ayahnya, menghambur-hamburkan uang dan melukai hati ayah yang sangat mengasihinya. Saat uangnya habis dan butuh makan, ia bekerja sebagai penjaga ternak babi dan terpaksa berbagi makanan dengan hewan itu. Bayangkanlah bagaimana perasaanmu ketika kamu harus makan-makanan basi saat kamu begitu lapar dan tidak ada makanan lain yang bisa dimakan. Saya bisa merasakan betapa tercabik-cabik hatinya.

Dennis menangis dalam adegan itu. Dia teringat kehangatan rumah ayahnya.Jaden menerima Dennis kembali sebagai anak hilang yang pulang ke rumah.

Tapi apakah kamu tahu siapa yang paling bersedih dalam cerita itu? Anak bungsu yang sudah menderita, anak sulung yang cemburu, atau ayah yang membiarkan anaknya pergi darinya serta membawa separuh hartanya? Ya, kamu benar. Sang ayah adalah orang yang paling bersedih. Dan siapakah yang paling berbahagia di akhir cerita? Ya, kamu benar lagi. Sang ayah adalah juga orang yang paling berbahagia.

Anak bungsu melambangkan kita –umat manusia. Sang ayah melambangkan Bapa surgawi kita – Bapa yang sungguh sempurna. Apapun yang kita lakukan, betapapun Bapa kita bersedih melihat setiap kita berbuat kesalahan, Ia akan selalu menerima kita. Ia akan selalu memberi kita pelukan hangat dan kedamaian. Setiap kali kita datang padaNya, Allah sungguh berbahagia. Dan yang lebih hebat lagi, Bapa kita itu akan berlari menyongsong kedatangan kita.

Hari ini, naikan pandanganmu kepada Bapa di surga. Berjanjilah untuk tidak mengecewakanNya. Lihatlah, Ia akan berlari mendapatkanmu dan memberikan kasihNya yang luar biasa. Sangat nyaman rasanya.

Jakarta, 11 Oktober 2011

(Maria Soeharto Untuk Anak-anak Kesayangan Yesus)

Kids Devotional #1 ---Teratur Itu Indah---

“Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera.” 1 Korintus 14 : 33

“How come, how come, how come?,” Ingrid seorang anak Aspie berusia 10 tahun mendekati saya. Ia bertanya kenapa hari itu tidak ada pelajaran Matematika. Minggu itu adalah minggu olahraga. Pada akhir minggu, semua guru sepakat menggunakannya untuk berolahraga bersama. Itu berarti ada beberapa pelajaran yang ditiadakan.

Seorang aspie (anak dengan Asperger Syndrome) tidak bisa menerima perubahan begitu saja. Ingrid membutuhkan penjelasan spesifik dengan data akurat dan terkadang catatan secara fisik. Saya menemaninya duduk sambil membuka buku agenda. Kami membahas mata pelajaran hari Jumat dan perubahan yang terjadi khusus hari Jumat di minggu olahraga. Saya membantunya membuat jadwal baru. Kami melipat kertas jadwal dan Ingrid menyimpannya di sakunya. Dia tersenyum pada saya meski saya masih merasakan ia tidak nyaman dengan perubahan yang terjadi.

Dalam beberapa kasus ekstrim, seorang aspie berpotensi membuat keributan hanya karena ia tidak suka perubahan. Para aspie hidup dalam dunia serba teratur dan terjadwal. Perubahan dalam bentuk apapun sama artinya dengan kekacauan. Dunia mereka berjalan teratur dan terstruktur. Dunia yang saya rasa terasa sangat indah.

Allah kita adalah Allah yang teratur. Ia menciptakan segala sesuatu dengan prosedur yang sempurna. Ingatlah pada saat Allah menciptakan dunia ini. Allah menyiapkan segalanya begitu rupa sehingga pada saat manusia ada di hari ke enam penciptaan, manusia bisa menikmati taman dengan segala keindahannya. Allah sangat tahu bahwa keteraturan akan membawa kedamaian. Perhatikanlah bagaimana bulan dan matahari bergantian menjadi penerang bumi. Perhatikanlah bagaimana proses biji bertumbuh menjadi pohon yang kokoh. Perhatikan juga bagaimana bayi kecil mulai berjalan dan menjadi anak-anak yang lucu. Semuanya berjalan teratur. Allah selalu memberikan contoh dan mengajarkan kita untuk menjadi teratur seperti Dia.

Hari ini mulailah belajar untuk teratur. Kerjakan segala sesuatu sesuai urutan dan langkah-langkah yang benar. Perhatikanlah bahwa hidupmu akan berubah lebih indah dari biasanya.

Jakarta, 11 Oktober 2011
(Maria Soeharto Untuk Anak-anak Kesayangan Yesus)